![]() |
foto | banten88 |
KAIROS - Penyakit batu empedu atau cholelithiasis, kondisi yang ditandai dengan sakit perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam kantung empedu. Penyakit batu empedu juga bisa terjadi di saluran empedu.
Kantung empedu yakni organ berukuran kecil yang terletak di bawah organ
hati.
Organ ini mampu memproduksi dan menyimpan cairan empedu yang berperan
penting dalam proses pencernaan, termasuk mencerna kolesterol yang terkandung
di dalam makanan yang dikonsumsi. Sebagian besar batu empedu berasal dari
endapan kolesterol yang akhirnya mengeras dan membentuk batu.
Sebagian besar cholelithiasis (kolelitiasis) bersifat ringan dan tidak
membutuhkan penanganan di rumah sakit.
Namun jika batu empedu menyumbat saluran empedu, upaya penanganan perlu
segera dilakukan untuk mencegah komplikasi.
Mengenal Gejala Batu Empedu
Kondisi penyakit batu empedu atau kolelitiasis yang ringan jarang
menimbulkan gejala. Penderitanya mulai dapat merasakan gejala jika saluran
empedu tersumbat akibat pengendapan batu empedu.
Gejala utama batu empedu adalah nyeri secara mendadak di bagian kanan atas
atau tengah perut. Sakit perut juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti
mual, muntah, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, sakit maag, dan diare.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas atau
gejala yang muncul disertai demam, menggigil, mata dan kulit berwarna kuning,
atau sakit perut berlangsung hingga lebih dari 8 jam.
Penyebab Terbentuknya Batu Empedu
Batu empedu diduga muncul akibat endapan kolesterol dan bilirubin yang
menumpuk di dalam kantung empedu. Penumpukan terjadi ketika cairan empedu tidak
mampu melarutkan kolesterol dan bilirubin berlebih yang dihasilkan hati.
Beberapa faktor juga dapat memengaruhi seseorang terkena batu empedu,
seperti faktor usia, jenis kelamin, keturunan, pola makan tidak sehat, dietyang terlalu ketat, dan kondisi medis tertentu.
Diagnosis Batu Empedu
Proses diagnosis batu empedu diawali dengan pemeriksaan gejala dan fisik. Selanjutnya,
dokter akan melakukan tes pemindaian untuk menentukan tingkat keparahan batu
empedu yang dialami pasien.
Jenis tes pemindaian yang dilakukan meliputi USG perut, CT scan, MRI, dan
endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP). Terkadang, tes darah
juga dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang disebabkan batu empedu.
Pengobatan Batu Empedu
Jika batu empedu berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka
penanganan secara medis tidak diperlukan. Namun apabila penderita merasakan gejala
sakit perut yang muncul secara tiba-tiba, maka tindakan pengobatan perlu segera
dilakukan.
Metode pengobatan batu empedu meliputi operasi pengangkatan kantung empedu
(kolesistektomi) atau konsumsi obat. Meski demikian, penggunaan obat jarang
dilakukan karena kurang efektif dalam mengobati batu empedu.
Komplikasi Batu Empedu
Kolelitiasis jarang menimbulkan komplikasi, namun komplikasi dapat terjadi
jika tindakan pengobatan tidak tepat. Komplikasi itu meliputi kolesistitis
akut, cholangitis, pankreatitis akut, pseudokista pankreas atau sepsis.
Cara Mencegah Batu Empedu
Kolelitiasis dapat dicegah dengan menjalani pola makan sehat dan seimbang.
Konsumsilah makanan tinggi serat dan hindari makanan bersantan, berminyak,
berbumbu kacang, atau mengandung mentega.
Selain itu, upaya pencegahan batu empedu juga dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi alkohol, olahraga teratur, perbanyak konsumsi cairan dan hindari diet yang terlalu ketat.
sumber | alodokter