![]() |
Selaku orang yang dituakan khusus warga masyarakat biak yang berada di belakang SD inpres Komba wilayah kampung Yobeh kabupaten Jayapura. foto | KAIROS - yan |
KAIROS – Warga asli biak salah satunya yang lebih tertua, Ruben Maryen mengatakan dia sudah 25 tahun tinggal di belakang SD inpres Komba wilayah kampung Yobeh Kabupaten Jayapura.
Dia
mengatakan itu, Rabu (21/7/2021) terkait perkembangan bahasa itu memang sangat
susah tapi selalu bahasa itu terbiasa diucapkan dalam sebuah ibadah ikatan biak
yang ada di seputaran kota dan kabupaten
Jayapura.
Sementara
program bahasa budaya dan adat aktivitas
itu sudah ada tinggal kita laksanakan tapi saat ini kepala suku atau dalam
ucapan bahasa biak mananwir itu sementara di provinsi belum di kukuhkan
sehingga kita kerukunan biak di kabupaten Jayapura juga masih menunggu.
kami sudah
memikirkan hal itu namun belum ada wadah yang menggali kembali dan meneruskan
kepada regenerasi untuk belajar bahasa budaya dan berlatih bernyanyi dengan
karakter adat di WOR sampe saat ini
kurang dan tidak di kembangkan sehingga terbatas.
‘’Karena
kepala suku kami belum di kukuhkan sehingga sementara ini kita sedang menunggu
dilantik sesudah itu baru bisa kita terapkan kembali budaya bahasa adat
istiadat, Dan kita akan upayakan melihat orang – orang asli biak yang mempunyai
kelebihan tentang bahasa budaya dan adat istiadat’’.
Kemudian
perkembangan menghitung 1 – 10
menggunakan bahasa dan juga hari tahun dengan bahasa itu sudah ada tapi
belum kita kembangkan,” Papar.
‘’Saya bukan
pengurus inti tapi saya merasa yang tertua sehingga sedikit pendapat dan
penjelasan tetang buhasa budaya dan adat dapat saya beberkan kepada wartawan
www.kairos.id, Karena itu sangat penting untuk generasi penerus,” ujarnya.
reporter | yan